"The only real stumbling block is fear of failure. In cooking you've got to have a what-the-hell attitude."

Julia Child

Saturday, February 21, 2015

Sundanese rijstafel

Makanan kayak gini yang bikin saya ngeces, bisa sampe nambah nasi terus. 
Isinya simpel aja, cuma ikan goreng, oseng tempe, sayur labu. Yang luar biasa itu sambelnya. Udah tiga hari ini saya bolak balik ngulek untuk bikin sambel ini jadi temen makan. Gak sempet difoto karena.. Udah abis duluan.

Bahannya cuma perlu:

10 buah cabe rawit
2 siung bawang merah
2 buah tomat hijau yang kecil
sedikit kencur
Perasan jeruk limau
Garam dan gula

Semua bahan mentah dan tinggal diulek ajah, selamat makan!

        
      


Saturday, May 31, 2014

Cinnamon Glaze Doughnut





Pelajaran pastry saya ketika berumah tangga dimulai dari roti. Ibu mertua menghadiahi kami sebuah microwave oven, saya memilih merk sharp yang punya feature microwave and grill, kata mbak toko elektronik fungsi grill ini akan membantu saya dalam baking.

Saya punya trauma yang agak nyebelin dalam membuat roti secara manual, dulu saya pernah menemani mama belajar membuat roti pada temannya seorang ahli baking, padahal cuma bikin adonan roti dasar aja tapi pegelnya minta ampun, pulang kerumah kayak habis berantem.. mengadoni roti dengan berbagai gaya banting-pukul-tinju dan tetap berujung pada heavy duty mixer karena doughnya masih kurang mulus :))

Kemudian kiriman ibu mertua datang lagi, kali ini berupa SOS package yang berisi koleksi majalah dan buku resep, salah satunya adalah mudah membuat Pizza untuk pemula dari Majalah Sedap. Dari situ saya belajar hal mendasar tentang roti, ragi dan bagaimana cara kerjanya, tapi itu lain cerita..nanti deh daya bahas :D

Resep donat ini hasil dari dua kali trial dan error, pertama kali saya coba Homemade Potato Doughnut punya Laura Vitalle karena ada videonya di YouTube. Hasilnya gimana? tentu saja alot :))) penambahan kentang membuat dough jadi sangat-sangat lengket, membuat habis kesabaran dan menghabikan bersendok-sendok tepung. Rasanya sih lumayan lah, ini kelebihan utama dari roti homemade makanya saya nggak nyerah untuk coba lagi. 

Malas mengolah kentang, ternyata di Pioneer Woman ada resep Homemade Glaze Doughnut yang 'Krispy Kreme Wannabe', ada foto step by stepnya juga yang saya lihat mudah membuatnya. Saya juga mengambil referensi dari Just Try and Taste yang kurang lebih sama resepnya, yang penting dari resepnya adalah tipsnya untuk sabar pada dough, untuk menjadi lemas tak perlu dibanting berlebihan kok..asal konsisten adonan kita tetap bisa mulus sesuai keinginan :)

Sekarang membuat roti baik itu donat, pizza ataupun steam bun menjadi menyenangkan buat saya, menguleni adonan merupakan sebuah terapi.. kneading the dough make you feel better about life 
*saelah*


Berikut resepnya saya copy paste ya, pemirsa..

Ingredients

    Doughnuts
    1-1/8 cup Whole Milk, Warm
    1/4 cup Sugar
    2-1/4 teaspoons (one Package) Instant Or Active Dry Yeast
    2 whole Large Eggs, Beaten
    1-1/4 stick Unsalted Butter, melted
    4 cups All-purpose Flour
    1/4 teaspoon Salt
    Shortening
    GLAZE
    3 cups Powdered Sugar (I add 1 tsp cinnamon powder)
    1/2 teaspoon Salt
    1/2 teaspoon Vanilla
    1/2 cup Cold Water Or Milk

Preparation Instructions

To Make the Dough:

1. Make sure milk is nice and warm, but not overly hot.
2. Add sugar to milk. Stir to dissolve.
3. Add yeast into a small bowl.
4. Pour milk/sugar mixture over yeast. Stir gently, then let sit for 10 minutes.
5. Melt butter in separate bowl until butter is almost melted. Stir to finish melting so butter won't be overly hot.
6. Add beaten eggs to melted butter, stirring constantly to make sure the butter's not too hot for the eggs.
7. Add the egg/butter mixture to the bowl of an electric mixer fitted with the dough hook.
8. With the mixer on 3 or medium-low speed, pour in the yeast mixture.
9. Allow the dough hook to stir this mixture for a couple of minutes, making sure it's thoroughly combined.
10. With the mixer still going, add helpings of the flour mixture in 1/4 to 1/2 cup increments until all the flour is gone.
11. Stop the mixer, scrape the bowl, then turn the mixer on the same speed for five whole minutes.
12. After five minutes, stop the mixer and scrape the bottom of the bowl.
13. Turn on the mixer for 30 seconds.
14. Turn off the mixer and allow the dough to sit in the bowl undisturbed for 10 minutes.
15. After 10 minutes, transfer dough to a lightly oiled bowl. Toss the dough to coat, then cover the bowl with plastic wrap and place straight in the fridge.
16. Refrigerate dough for at least 8 hours, or overnight.

To Make the Doughnuts:

1. Remove bowl from fridge and turn out dough onto a lightly floured surface.
2. Roll out to 1/4 to 1/3-inch thickness.
3. Using a 3-inch cutter, cut as many rounds as you can, then roll out remaining dough and cut as much as you can, etc.
4. Cut holes out of each round using a 1 1/2-inch cutter.
5. Place both doughnuts and holes on a floured baking sheet.
6. Cover with large tea towel and place in a warm place in your kitchen; my kitchen is very drafty, so I have to briefly warm the griddle, then turn it off and set the sheets on top to keep warm.
7. Allow doughnuts to rise undisturbed for at least 1 hour; 1 hour 15 minutes if necessary. Doughuts should be visibly puffier and appear to be airy.

To Fry the Dougnuts

1. Heat plenty of vegetable shortening in a large pot until the temperature reaches 375 to 380 degrees---do not let it get hotter than 380 degrees! 375 is ideal; keep the thermometer in the pan to continually monitor.
2. One to two at a time, gently grab doughnuts and ease them into the hot oil. Allow them to cook 1 minute on each side; they will brown very quickly.
3. Remove doughnuts from the oil with a slotted spoon, allowing all oil to drip off.
4. Place doughnut immediately on several layers of paper towels. Count to five, then flip it over onto a clean part of the paper towels. Count to five, then flip it over again; the purpose, obviously, is to drain as much grease as possible before it soaks into the doughnut.
5. Repeat with remaining doughnuts and holes. The holes will cook more quickly than the doughnuts; about 30 seconds per side.
6. Allow doughnuts to slightly cool.

To Glaze

1. Mix all glaze ingredients in a bowl until completely smooth.
2. One by one, dip doughnuts into the glaze until halfway submerged. (Note: completely submerge doughnut holes, then remove with slotted spoon.)
4. Remove from glaze, then turn right side up on a cooling rack over a cookie sheet (to catch dripping glaze.)
5. Serve warm if possible, or room temperature.


Source:

Sunday, May 25, 2014

Belajar Manajemen Grocery Shopping

Kembali lagi setelah beberapa bulan bolos, pemirsaa. Mood masak saya di trimester ke dua kemarin butul-betul up and down, bisa seharian di dapur kemudian teler dan besoknya mengomel tidak mau masak lagi.

Untungnya karena kami tinggal berdua dan suami saya yang orang jawa yang hanya mengenal 'enak' dan 'enak banget', masalah moody memasak ini tidak terlalu jadi masalah. hampir satu bulan saya sempat mencoba catering rumahan, dengan harga yang murah dibandingkan semua effort memasak sampai bersih-bersihnya sebetulnya menguntungkan juga pake sistem seperti ini. Harganya per paket Rp.40,000 untuk catering satu hari yang cukup untuk berdua sampai bertiga, tidak perlu belanja ke pasar atau panggil abang sayur, tidak perlu motong-motong, giling-giling dan goreng-goreng dan yang paling nikmat adalah tidak perlu sering sering cuci piring! Kalau dihiting biaya totalnya ya kurang lebih sama saja seperti belanja bulanan.

Awalnya menyenangkan, setelah suami berangkat kerja, nyapu-nyapu rumah dikit, solat duha, kemudian duduk manis di depan TV dan datanglah Pak Catering mengetuk pintu.. rantang tiga susun pun datang dengan menu lauk utama, pendamping dan sayuran. saya tinggal siapkan nasi hangat dan piring kosong. Di masa itu catering sangat mendukung bawaan hamil saya yang malas dan lemasnya luar biasa. Suami saya awalnya juga santai saja, tapi lama-lama memang kelihatan bosan juga. Kalau tidak sedang kelaparan pasti menolak diambilkan makan.

Kami sempat liburan ke jakarta sekitar sepuluh hari, beruntung sekali sekembalinya ke Balikpapan semangat masak kembali menggebu seiring dengan bersemangatnya beres-beres rumah, mungkin ini nesting instinct mau menyambut kelahiran adik bayi :D

Setiap orang pasti punya referensi masak favorit, dari ibu sendiri, majalah, tabloid dan sekarang yang paling mudah adalah dari blogger. Saya sendiri sejak menikah masih mencari pattern gaya memasak dan pemilihan menu sehari-hari. Dulu saya sempat bikin catering iseng-iseng untuk teman-teman di kantor, resepnya berkiblat ke Resep Nugraha, sampai sekarang masih suka buka juga sih. tapi memang menyiapkan makanan sehari-hari untuk keluarga itu beda ya.. uang belanja harus cukup, gizi harus lengkap dan challenge terpenting adalah untuk tidak membuat yang makan menjadi bosan. What a job!

Ketika baru pindah ke Balikpapan sambil menunggu approval rumah saya nge-kost selama satu bulan, memasak harus sangat efisien karena kulkas dan dapurnya sharing. Setelah tinggal di rumah mulai banyak stock barang di kulkas, sudah bisa coba coba tetapi tetap belum bisa aneh-aneh karena morning sickness. Tetapi intinya saya memang malas masak ribet, salut untuk yang bisa memaksimalkan waktunya untuk mencoba resep baru apalagi sampai konsisten posting di blog setidaknya seminggu sekali *sungkem*

Makin kesini saya makin memahami selera makanan suami, saya yang padang tulen tentunya perlu adjustment untuk menyediakan makanan bagi Jawa tulen. Culture masak dan makan ketika di rumah pun tidak bisa begitu saja plek ketiplek diterapkan di keluarga baru kami, bisa bisa suami saya diare karena setiap hari makan cabe hahahaha.. Ternyata benar yang kalau orang bilang menikah adalah hidup yang sebenarnya karena kita menerapkan fungsi manajemen di hal yang paling basic, dan ini baru soal perut saja.

Saya mencoba menerapkan sistem yang rapi dalam hal ini karena tidak ingin lifestyle rumah tangganya sembrono. Waktu awal menikah semua  resep ingin dicoba, semuanya ingin dibeli, tapi weekend malah malas memasak dan selalu dine out.  Seperti Ligwina Hananto bilang, gaji orang bisa beda tapi kalau sisanya beda berarti mesti di cek lagi ada apa dengan keuangan kita. Jleb ya pemirsa..

Saat ini untuk belanja bahan makanan atau grocery shopping ini yang coba saya terapkan:

1. Belanja dalam rentang waktu mingguan (karena kalau bulanan biasanya entah basi duluan atau habis duluan. 

2. Tentukan mau masak apa untuk seminggu ini. Biasanya memang tidak semuanya terealisasi, tapi lebih baik daripada clueless di pasar yang berujung pada belanja berlebih tetapi tetap ada detail bahan makanan yang kurang

3. Tentukan budget mingguan dan bagi sesuai kebutuhan, misalnya:
Budget: Rp. 150.000

- Lauk (Ikan, Ayam, Daging, Seafood, Tahu Tempe atau Telur?). Saya mulai membatasi belanja lauk
maksimal dua macam hewani, sedangkan Tahu Tempe Telur menjadi barang wajib yang ada setiap minggu..in case of emergency mendoan or ceplok will always work, right?
Di Balikpapan yang lokasinya di pinggir laut tentunya seafood melimpah, tetapi percayalah pemirsa, memasak semua bahan selang seling setiap hari berturut turut bisa membuat bosan. Ada hari-hari dimana kita hanya ingin nasi putih dan tumisan sayur segar.
Untuk berdua biasanya dua macam lauk nabati cukup 50-60.000, Telur 15.000, Tahu Tempe 10.000. Totalnya Rp. 85.000

Sayur Mayur
Saya suka berbelanja sayur di kios yang one stop shopping, lengkap dari bawang bawangan, sayur hijau hingga bumbu dapur, jadi tidak perlu modar mandir. kalau sudah selesai dan bawaannya berat ya titip dulu dong kakaak..
Saya biasa memulai dari yang basic terlebih dahulu, tanpa mereka kita mau masak apa.. (saelah :))
Jadi ya diambil aja cabe merah, cabe hijau, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, idealnya masing masing 100gr tapi disesuaikan juga dengan kebutuhan. Indonesia kaya akan bumbu dapur, hanya mengeluarkan uang 2000 sudah dapat herbs daun dan segepok akar-akaran kunyit jahe dan teman-temannya.
Jika memang sedang tak ada ide sama sekali mau masak apa ya beli aja sayuran yang kita suka dan paling sering dijadikan olahan, kangkung bayam never fail..jagung, wortel, buncis, terong, labu siam, atau kalau nemu yang aneh seperti kecipir, bunga pepaya, daun pakis, mangga muda, dicoba aja, asal bukan talenan masih bisa dimasak kan :)))
Budget yang ini nih yang suka membengkak, saya tak tahan melihat paprika ranum, jamur tiram yang cantik ataupun wortel impor yang gempal, harganya agak mahal dan ujung-ujungnya lupa dimasak, seminggu saja sudah mengkerut deh :(
Tetapi standarnya Rp.65.000 cukup kok

-Bumbu dan pelengkap
Kalau suka masakan stir fry dan gaya memasaknya cenderung ke chinese food tentunya berbagai macam saus dan kecap tak bisa di-skip. Tetapi bahan-bahan ini tahan lama sekali, bisa lebih dari sebulan. Dari minyak wijen, saus tiram, kecap asin, kecap manis, kecap inggris, saus sambal dll bisa dimasukan ke budget bulanan.

Jadi sebenarnya 150.000 saja sudah cukup untuk belanja mingguan yang basic. Kalau ada pilihan yang lebih murah dan praktis bisa juga dikombinasikan dengan supermarket, ayam potong dan daging giling bisa lebih nyaman dibeli di supermarket apalagi kalau belanjanya di malam hari ketika sudah masuk jam diskon :)

Untuk referensi masakan, di blogroll sebelah kanan sini berderet list cooking mama yang bisa dicoba resepnya. Saya sendiri sedang rajin mampir ke blognya Mbak Diah Didi dan Mbak Endang dari Just Try and Taste. Mbak Diah Didi ini rajin sekali mengupdate blognya, bisa dibilang hampir setiap hari..tobat deh! Masakannya adalah masakan sehari-hari yang bisa dibuat oleh siapapun. Sedangkan Mba Endang resepnya unik tetapi mudah dipraktekan, sebelum memasak biasanya Mbak Endang melakukan riset terlebih dahulu kemudian mengujinya di dapur, beberapa resepnya perlu diberi label 'recipe to impress' karena mudah tetapi mengejutkan kok bisa ya betulan enak, itu saya buktikan waktu membuat kungpao chicken. yang paling penting resepnya itu real, cara membuatnya jelas dalam foto step by step sehingga bisa faktor kegagalannya lebih kecil,  I really adore them.

Sekarang kegiatan memasak sudah mulai menyenangkan untuk saya, prosesnya bisa sangat dinikmati karena sudah mengerti beberapa teknik, dan tentunya pujian orang tersayang menjadi penyemangat yang luar biasa.

Well, saya masih suka dine out  untuk mengobati craving makanan yang aneh-aneh tetapi karena sudah banyak melihat blogger yang membuat jajanan home made saya jadi ter-challenge untuk bisa buat sendiri, di beberapa masakan, homemade adalah juaranya. Saya yang amatiran saja bisa termehek-mehek nyemilin kulit pizza buatan sendiri :))

Monday, February 24, 2014

Creamy Mushroom Fetucinni


Bikinnya gampang dan mushroomnya sedaap, tapi kalo makanan beginian sih saya jadiin cemilan :D beberapa jam kemudian nyari2 nasi  lagi hahaha

Bahan:
1/2 kotak fetucinni la fonte. Rebus dengan sedikit minyak dan garam hingga aldente.

1 sdm minyak atau butter atau margarin atau olive oil
4 buah jamur champignon iris tipis
250ml susu cair
1 siung bawang putih
1 buah bawang bombay ukuran kecil
1 sdt italian seasoning
Garam dan Merica bubuk
Keju cheddar

Cara membuat:

1. Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum, masukan jamur.
2. Setelah layu tuang susu dan tambahkan italian seasoning. Setelah mendidih tambahkan keju parut sesuka hati, aduk - aduk kemudian matikan api.
3 . Campurkan fetucinni dengan sausnya.


Easy peasy lemon squeezy :D


.

Lodeh dan Ikan Goreng



Berhubung ijk tinggal di daerah pantai ya mak, yang namanya ikan tuh royal banget. Suami saya pulak, doyannya emang ikan. Tapi ikannya khuseus yang digoreng garing, nah kebetulan kemarin saya beli setengah kilo yang biasanya bisa buat dua kali makan. Berhubung bosen balado lagi balado lagi yawes kita kasih bumbu iris aja...rawitnya dibanyakin, endess..


Bahan
500 gr Ikan kembung, bersihkan. Bumbui dengan garam, merica dan air jeruk nipis, diamkan 30 menit.

8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
2 buah cabe merah besar
1 buah tomar ukuran besar
20 buah cabe rawit merah dan hijau
(Iris tipis, kalo gak doyan pedes bisa buang biji cabe dan rawitnya dibiarkan utuh aja)
Sereh, lengkuas dan jahe digeprak
Daun Salam
Daun jeruk
1 sdt jeruk nipis
1 sdm kecap manis
garam, gula, dan merica bubuk
100 ml air


Cara Membuat:

1. Goreng ikan dalam minyak panas yang banyak hingga kering. Sisihkan,
2. Panaskan 2 sdm minyak sisa menggoreng ikan, tumis bawang merah dan bawamg putih hingga harum. Masukan bahan lainnya, aduk - aduk,
3. Setelah kuah agak mengental dan rasa galam gula sudah di tune in matikan api,
4. Tata ikan goreng di piring saji, siramkan bumbu keatasnya.







Nah yang ini temen paling pas buat makan ikan goreng, kemarenannya masih ada leftover udang balado jadi ya kita cemplungin aja biar tambah sedaap. Dulu ada temennya nyokap yg kerja di papua, kalo kita main ke rumahnya sering dimasakin lodeh pake udang papua yang seger dan geda geda ukurannya, emang jd maniis gitu kuahnya. Tapi buat resep yang ini beneran ga pake takaran, lempar aja ke panci semua yang nyisa di kolkas :)))




Morning



Sudah beberapa minggu ninggalin blog karena maleees banget mau posting, awalnya udah semangat mau ngeblog lagi tapi ternyata morning sickness itu ilangnya gabisa tiba-tiba ya :( *goler-goler*
 Selama ini paling diusahain motret kalo abis bikin sesuatu, hasilnya alakadarnya karena ketika motret tangan udah gemeter kelaperan :))) 
Pe Er berikutnya adalah ceritain isi posstingan, nah sekarang yang ada malah kagak sopan lempar2 aja foto ke blog tapi gak ada resepnya hihi.

Foto - foto ini menceritakan kegiatan pagi saya (jam 10 pagi kan ya?), biasanya abis subuh merem lagi krn kalo nggak bisa muntah-muntah gak karuan. Kalo udah bangun saya mulai makan makanan yg manis dulu buat pembangkit selera, cemil cemil cemil baru dh abis itu enakan dan bisa mulai ngedapur..